Jumat, 16 Mei 2014

Ayo Kita Lihat.!! PKB Sindir Rhoma Agar Paham Konteks Politik

Jendela Dunia
Dengan Jendela Dunia Tambah Wawasan Dan Pengetahuan Anda Mengenai Dunia 
Save on Cookie Cutters.

100 shapes on sale, up to 40%, at Sur La Table!
From our sponsors
thumbnail PKB Sindir Rhoma Agar Paham Konteks Politik
May 16th 2014, 12:37, by noreply@blogger.com (Ramadi Raurel)


Partai Kebangkitan Bangsa meminta Rhoma Irama agar memahami konteks kesepakatan politik sebelum Raja Dangdut itu berkampanye sebagai bakal capres. Ketua Fraksi PKB Marwan Ja'far mengatakan Rhoma minta didukung sebagai capres kalau PKB mendapat suara minimal 15 persen di Pemilu Legislatif.

Namun, faktanya hasil PKB di Pileg hanya mendapat 9 persen. Artinya, PKB tidak memiliki kewajiban untuk mendukung Rhoma sebagai bakal capres.

"Secara otomatis, intitusi kontitusional organisasi bukan kewajiban PKB. Dan itu harus dipahami betul kalau sebagai misi capres. Pahami konteks politiknya," ujar Marwan

Dia menambahkan meski digaung menjadi capres tidak 'laku', namun Rhoma tetap diusung PKB menjadi cawapres. Tapi, persoalan ini tergantung keputusan PDIP sebagai partai pemimpin koalisi yang akhirnya menolak secara halus Rhoma.

"Faktanya kalau pemimpin koalisi menolak dia menjadi cawapres itu bukan urusan PKB lagi. Nah, itu urusan dia, urusan pribadi dia, yang tidak dikehendaki oleh pemimpin koalisi," jelas anggota Komisi V DPR ini.

Lagipula, menurut Marwan, selama kampanye PKB memiliki peran besar dalam menyediakan fasilitas Rhoma Irama ke berbagai tempat. Jadi, dia menegaskan kalau Rhoma perlu melihat proses kampanyenya. Kemudian, selama proses komunikasi dalam koalisi dengan PDIP, Rhoma selalu diberikan informasi terbaru.

"Dalam proses kampanye itu sifatnya profesional. Semuanya dapat dari PKB. Jadi, jangan merasa bahwa itu gratisan. Selama ini koalisi kita kerja sama dengan PDIP, dia selalu diberi update perkembangan. Kalau tidak jadi, itu kan soal pribadi dia dengan Jokowi. Dengan PKB sudah clear dan sangat jernih," urainya.

Marwan pun kembali menyindir keras Rhoma kalau sebaiknya pedangdut itu tidak merasa gede rasa alias GR. Menurutnya, hasil di Pileg, 9 April lalu itu bukan karena Rhoma effect. Namun, karena kinerja Ketua Umum Muhaimin Iskandar serta pengurus partai dan warga Nahdliyin. Bukti lainnya yang disindir Marwan adalah kegagalan anak Rhoma lolos sebagai caleg PKB.

"Kalau dia (Rhoma) memang hebat, anak-anaknya mestinya jadi dong. Tapi, gak jadi kan. Kalau bukan PKB, enggak akan sepopuler sekarang. Jangan merasa sok jagoan. Faktor ketum yang memimpin dengan baik, faktor pemilih tradisional di NU yang megang kendali, faktor rekonsiliasi internal keluarga. Itu kan semuanya yang patut dihitung. Jadi, dia jangan merasa GR dulu soal Pileg kemarin," ujar Marwan membeberkan.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions