Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama tampak geram atas kejadian tabrakan KRL Serpong-Tanah Abang versus truk tangki BBM di Bintaro, Jakarta Selatan. Truk tersebut menerobos palang perlintasan tanpa menghiraukan keselamatan orang lain.
"Itu seenaknya saja memotong, bawa minyak lagi di perlintasan kereta. Itu karena dia nggak tahu kalau dia membahayakan nyawanya. Kalau mau mati sendiri biarin saja, tapi jangan bawa orang lain mati. Itu seenaknya saja," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2013).
Ahok menyatakan peristiwa yang menyebabkan puluhan orang terluka itu akibat kesadaran hukum yang rendah. Namun ia menyatakan berbelasungkawa terhadap korban yang meninggal dan peristiwa ini.
"Kalau Anda membawa kendaraan tidak tepat aturan, Anda dihukum. Kita selalu jarang menghukum kalau kejadian seperti itu. Ya sudahlah, semua sudah nasib, pasrah sudah," ujar suami Veronica Tan ini.
Untuk menghindari kejadian serupa terulang, Ahok mewacanakan pemasangan tembok di setiap perlintasan kereta api sehingga tidak bisa dilewati pengendara. Akan tetapi, bagi Ahok hal ini tak akan mudah terealiasasi.
"Mesti kita tembokin semua jalan sama PT KAI, karena tembok wewenangnya PT KAI. Tapi kalau menutup jalan itu wewenang kita. Saya sterilisasi busway saja dimaki-maki orang, apalagi mau menutup jalan orang lewat. Kamu tutupin terus dilarang masuk, berapa petugas yang mau jaga? Kita denda tilang tinggi saja putusan hakim cuma Rp 70 ribu," tutup Ahok.
Sumber