Kabar mengejutkan datang dari orang nomor 1 DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan tidak setuju dengan lahirnya mobil murah di Indonesia. Tentu hal ini menjadi angin segar untuk Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) yang juga menyayangkan mobil murah bisa hadir di tanah air.
MTI pun mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta ke-16 kali ini.
"Langkah ini (yang dilakukan Jokowi) sudah benar untuk tidak setuju dengan kehadiran mobil murah (Low Cost and Green car). Diakan berpikir untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang melintas," kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia, Muslich Zainal Asikin
"Makanya jalan tol dalam kota (di Jakarta) banyak yang tertunda. Karena kalau orang semakin diberi keleluasan dengan semakin luasnya jalan tol, hal ini juga bisa memicu untuk orang menggunakan kendaraan pribadi dengan leluasa," tambahnya.
Sehingga MTI berharap pemerintah bisa benar-benar memfokuskan untuk bisa menghadirkan kendaraan massa yang layak untuk dikendarai.
Jokowi Menolak
Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) tetap tidak sependapat dengan adanya program mobil murah. Kekhawatiran Jokowi beralasan karena program itu akan membuat Jakarta semakin macet.
"Nggak," ujar Jokowi saat ditanya apakah dirinya setuju atau tidak dari lubuk hati yang paling dalam atas adanya program mobil murah.
Jokowi mengatakan itu usai sidak di Kelurahan Johar Baru, Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Jokowi akan menyiasati mobil murah dengan ERP. Bisa juga Jokowi menerapkan pelat nomor ganjil genap kendaraan.
"Cegatnya pakai itu (ERP dan plat ganjil genap). Mungkin pakai pajak khusus," kata mantan Walikota Solo ini.
Ayah 3 anak ini menambahkan, mobil murah membuat dirinya puyeng. "Kita yang sekarang saja yang ngalamin pusing," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat meminta Jokowi tidak khawatir akan program mobil murah. Menurut Hiayat, program tersebut tidak akan terfokus di Jakarta dan menambah kemacetan di Ibu Kota.
"Kan sekarang launching, launchingnya nggak di Jakarta tapi di seluruh Indonesia. Jadi Pak Jokowi nggak usah khawatir, karena nggak hanya dijual di Jakarta saja, tapi ke ratusan kota di Indonesia," kata Hidayat selepas melakukan rapat koordinasi di Kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Lapangan Banteng.
Sumber