BlackBerry akhirnya mengumumkan secara resmi jadwal kehadiran BlackBerry Messenger (BBM) di iOS dan Android. Di Android, aplikasi BBM tersedia di Google PlayStore mulai 21 September. Sementara iPhone di AppStore, sehari setelahnya, 22 September.
Pengumuman ini bisa dibilang sebagai momen bersejarah bagi perusahaan asal Kanada yang dulunya menggunakan nama Research In Motion (RIM). Pasalnya, langkah ini bak pertaruhan hidup-matinya perusahaan.
Diakui Managing Director BlackBerry Indonesia, Maspiono Handoyo, menghadirkan aplikasi BBM lintas sektoral alias cross platforms ini merupakan salah satu dari tiga prioritas yang diamanatkan kantor BlackBerry pusat di Kanada, kepadanya.
"Tiga prioritas kami di Indonesia adalah memasarkan produk BlackBerry 10 smartphone, mengembangkan layanan BlackBerry Enterprise Service 10 (BES 10), dan meluncurkan BBM cross platforms," kata Maspiono di Jakarta
Meluncurkan produk smartphone BlackBerry 10 sudah dilakukan BlackBerry dengan merilis Z10, Q10, Q5, dan tak lama lagi Z30 di Indonesia. Sementara untuk BES 10, pihaknya baru saja menggandeng Indosat.
Dan untuk BBM di iOS dan Android, pihak BlackBerry Indonesia juga tengah menyiapkan sebuah acara 'BBM for Everyone' untuk memberikan penjelasan tentang BBM cross platforms siang ini
Dalam catatan BlackBerry, BBM telah digunakan oleh 60 juta pengguna bulanan aktif di seluruh dunia, dengan 10 juta pesan yang dikirim dan diterima setiap harinya melalui BBM, dengan tingkat interaksi komunikasi rata-rata 90 menit per pengguna per hari.
Tak bisa dipungkiri, BBM merupakan salah satu killer apps andalan yang mungkin masih menjadi alasan penggunanya untuk bertahan menggunakan perangkat BlackBerry. Entah apa yang terjadi setelah BBM tak lagi ekslusif dan bisa dinikmati di banyak platform handset.
Mei lalu, banyak distributor BlackBerry yang raut mukanya kecewa saat Thorsten Heinz, sang CEO BlackBerry, mengumumkan BBM bakal dilepas ke iOS dan Android. Bahkan sekarang beredar kabar, banyak distributor yang mulai ogah-ogahan memasok perangkat itu.
"Memang tak bisa dipungkiri ini perjudian BlackBerry. Saat bertemu Thorsten, dia sendiri sempat mengaku nerveous (grogi) saat memutuskan untuk melepas BBM. Tapi langkah ini pasti sudah dipikirkan matang-matang karena peluang di pasar messaging juga menggiurkan," kata Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat, di Orlando, kala itu.
Yang pasti, sehari pasca pengumuman Mei lalu, harga ponsel BlackBerry langsung drop. Bahkan terus turun sampai sekarang. Sebagai contoh, Z10 yang awalnya dibanderol Rp 6,9 juta (bahkan pernah menembus Rp 15 juta saat bocor Februari lalu), kini harga resminya per September turun jadi Rp 4,7 jutaan. Terlalu signifikan hanya dalam waktu beberapa bulan.
BlackBerry sendiri sebelumnya sempat membanggakan diri, ponselnya telah terjual sebanyak 200 juta unit di seluruh dunia. Namun yang menjadi pertanyaan, apakah BlackBerry masih akan laku di pasaran setelah BBM dilepas? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Sumber