Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama menceritakan tantangan memimpin Jakarta. Seperti membongkar pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang, Pasar Minggu dan Pasar Gembrong Jatinegara yang bersinggungan dengan oknum konglomerat.
"Beliau (Jokowi) instruksikan pada saya penyebab macet adalah PKL ini. Semua sudah tahu kan, tinggal eksekusi. Nah, itu apa persoalannya? Tinggal kamu punya nyali nggak? Karena kamu akan menyenggol oknum pedagang sama oknum konglomerat ya," ujar Ahok menjawab pertanyaan wartawan di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2013).
Menurut Ahok, membongkar PKL banyak bersinggungan dengan kepentingan pihak-pihak tertentu. Karena itu yang dibutuhkan adalah keberanian.
"Nah, kamu berani nggak? Demi menegakkan peraturan kamu pasang badan," kata lulusan S2 Manajemen Keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta ini.
Ahok menyebutkan, Jakarta berbeda dengan daerah lain. Jakarta memiliki segala hal.
"Kalau di Belitung Timur dulu, peta persoalan saja kita nggak punya, peta solusi nggak punya. Hampir tidak ada kajian-kajian, hampir semua tidak ada desain, masterplan. Kalau Jakarta kan semua punya, karena ini ibukota, masalah transportasi saja ada 22 kajian yang masuk. Lengkap kan?" tutur mantan Bupati Belitung Timur ini.
Masalah di Jakarta, lanjut Ahok, diselesaikan dengan terjung langsung ke lapangan kemudian mengeksekusi.
"Waktu kampanye beliau (Jokowi) dianggap naif kan. Pak Jokowi bilang gimana caranya ngatasin macet, ya lihat ke lapangan, eksekusi. Jadi kan kesannya ini orang ngerti nggak sih. Sebenarnya beliau itu ngerti banget. Nah, itu yang dilakukan," ucap Ahok.
Sumber